Monday, March 28, 2005

Orgasme pada Wanita


Bangkitnya gairah seksual wanita dan orgasme merupakan proses yang kompleks yang melibatkan seluruh wanita, pikiran dan tubuh. Pikiran manusia menerima rangsangan seksual dari tubuh, memprosesnya dan berdasarkan pada pembelajaran terdahulu dan pengamalan menyebabkan tubuh meresponnya. Otak dapat mulai memproses gairah seks dalam respon pikiran (khayalan seksual), rangsangan secara visual (melihat pasangan yang telanjang), rangsangan yang dapat didengar (mendengar suara pasangan), rangsangan penciuman (bau dari tubuh pasangan), dan rasa (rasa tubuh pasangan). Tubuh mulai proses bangkitnya gairah sebagai hasil dari seorang wanita, atau pasangannya, menyentuh alat kelaminnya atau payudaranya, perasaan serasa udara mengalir melalui kulitnya yang terekspose, atau pakaiannya yang merangsang alat kelaminnya atau payudaranya. Pikiran dan tubuh selama dapat mengalami bangkitnya gairah seksual secara terpisah, tidak bisa mengalami orgasme secara terpisah.

Orgasme membutuhkan keduanya, pikiran dan tubuh yang bekerja bersama-sama. Pikiran mental itu sendiri dapat menghasilkan orgasme, tetapi anda masih merasakan orgasme dalam tubuh anda. Seluruh rangsangan dan gairah seksual awalnya dari salah satu faktor tersebut, tetapi orgasme membutuhkan keduanya.

Saat kelahiran kita merespon ransangan seksual semata-mata berdasarkan pada insting. Jika kita merasa aman dan kebutuhan materi kita bertemu (cocok), kita sebagian besar mungkin akan merepon rangsangan seksual dengan sangat mudah. Hal ini mungkin mengapa aktivitas menyusui dan memperlihatkan alat kelamin pada udara terbuka mengakibatkan bangkitnya gairah seksual pada bayi. Saat kelahiran kita sangat sensitif terhadap rangsangan seksual, dan pikiran kita belum pernah belajar respon seksual dengan “tepat”. Akibatnya, saat kelahiran, orgasme kemudian lebih dikontrol oleh rangsangan secara fisik daripada proses pikiran mental. Orgasme merupakan respon refleks phisik yang sederhana saat kelahiran.

Dengan datangnya masa puber kita telah diajar merespon seksual yang “tepat”. Kita mungkin mengetahui bahwa respon seksual adalah buruk. Kita mungkin telah menjadi begitu terisolasi dari seksual phisik kita sendiri di mana kita bahkan tidak menyadarinya saat kita bergairah seksual. Hal ini adalah benar pada gadis-gadis daripada anak-anak laki-laki, ketika laki-laki mengalami sebuah dongeng ereksi. Kita tahu apa itu “gadis yang baik“ dan “gadis yang buruk”. Kita tahu siapa rekan /pasangan yang sesuai, bahkan jika kita tidak dapat berpikir tentang mereka dalam istilah seksual. Gadis–gadis remaja, dan wanita dewasa, mungkin tidak mengizinkan diri mereka berada dalam situasi yang menyebabkan mereka merasakan seksual, jika mereka mengkategorikan perasaan tersebut sebagai hal buruk. Mereka mungkin merasa gairah seksual sebagai “jatuh cinta”. Mereka mungkin menghilangkan perasaan seksual yang ada, menyangkal kalau hal itu terjadi, atau mereka mungkin merespon begitu negatif terhadap rangsangan seksual bahwa seks itu sendiri adalah tidak mungkin.

Beberapa wanita tidak memiliki banyak perasaan negatif terhadap seks dan lebih seksual secara terbuka. Mereka menikamati dalam keadaan bergairah dan mencari-cari rangsangan seksual secara bebas. Mereka tidak peduli siapa atau apa yang menyebabkan mereka bergairah, mereka hanya menikmatinya. Tentu saja masyarakat memandang secara negatif pada “seksual gadis–gadis” dan “seksual wanita dewasa” ini dan menjuluki mereka “wanita tuna susila” dan “wanita pelacur”. Dalam kebingungan masyarakat kita, gadis yang menghindari semua perasaan seksual dipandang lebih “normal” dibanding seorang wanita yang merasa seksual secara terbuka. Hal ini kurang tepat dibandingkan dua puluh tahun yang lalu, tetapi tetap sangat benar.

Orgasme mungkin lebih merupakan sebuah persepsi mental daripada sebuah pengalaman phisik bagi para wanita, lebih daripada para pria, sebagai hasil dari pelarangan seksual yang hebat ditempatkan pada wanita. Kemampuan seorang pria untuk mencapai ereksi dan ejakulasi merupakan sebuah simbol kejantanannya, gairah seksual seorang wanita dan kenikamatan seksual mungkin terlihat sebagai “diluar kontrol” dan “ceroboh”. Itu mungkin mengapa para wanita seringkali kurang mengalami orgasme daripada pria karena salah satu harus berpura-pura bahwa keduanya sama-sama orgasmik saat dilahirkan.

Siklus Respon Seksual.
Ada dua perubahan secara phisik yang harus dialami tubuh jika seorang wanita mengalami orgasme. Yang pertama adalah “vasocongestion”, darah berkumpul dalam payudara dan alat kelamin. Hal ini mengakibatkan payudara dan alat kelamin menjadi lebih besar, tubuh merasa hangat atau panas untuk disentuh, perubahan warna payudara dan alat kelamin, dan pelumasan vagina. Yang kedua adalah “Myotonia” atau “ketegangan otot-otot syaraf (neuromuscular)”, terbentuknya energi/kekuatan dalam ujung-ujung syaraf dan otot-otot dari seluruh tubuh. Myotonia merupakan “ketegangan seksual“ yang saya kaitkan dalam saran mastrubasi saya bagi para wanita yang
pre-orgasmik. Myotonia bukan “ketegangan yang buruk” yang dialami sebagai akibat dari perasaan negatif. Anda mungkin mengalami mytonia yang kuat karena merasakan penuh atau keeratan dalam tubuh anda sebelum orgasme, titik dimana tidak bisa kembali. Beberapa wanita sendiri saat berhadapan dengan myotonia yang kuat tidak bisa membiarkan diri mereka sendiri lebih jauh, melepaskannya, dan oleh karena itu mereka tidak mengalami orgasme.

Harus dicatat, bahwa beberapa penyakit, obat (menurut resep dokter dan bukan resep dokter), atau penyakit yang mempengaruhi aliran darah, otot-otot, atau syaraf-syaraf bisa membatasi atau mencegah myotonia dan vasocongestion. Jika anda tidak bisa mengalami myotonia dan vasocongestion, anda mungkin tidak dapat mengalami gairah seksual dan orgasme. Jika anda mempunyai sebuah penyakit atau penyakit yang secara langsung mempengaruhi sistem peredaran, syaraf-syaraf, atau sistem otot, anda bisa mengalami pelemahan orgasmik. Jika anda telah didiagnosa dengan salah satu dari hal-hal ini, silahkan lihat halaman kesehatan dan ketidakmampuan untuk informasi lebih lanjut. Jika anda mersa bahwa anda tidak dapar mengalami gairah seksual, atau hanya dalam suatu cara yang terbatas, mintalah nasehat dari dokter.

Para ahli seks telah memecahkan siklus respon tersebut ke dalam 4 tahapan, perangsangan, kondisi stabil, orgasme, dan resolusi. Definisi dari hal tersebut berubah-ubah dan seseorang mungkin tidak sadar atas apa yang dialami tubuh mereka pada setiap tahap. Lamanya waktu yang dihabiskan seseorang untuk mengalami setiap tahap, dan bahkan urutan dari tiap tahapan mungkin bervariasi pada setiap orang. Seorang wanita yang sedang berkencan dapat mengalami gairah seksual beberapa kali, bahkan tanpa diketahuinya, tanpa pernah mengalami tahap stabil.

Dia mungkin mengalami gairah seksual dan tahap stabil selama dia berdansa, tetapi kembali pada tahap tidak bergairah selama menuju ke rumah. Sekali di rumah dia dapat mengalami gairah secara cepat dan orgasme sebagai akibat dari perangsangan secara langsung pada alat kelamin tanpa mengalami tahap stabil. Cara di mana seseorang mengalami setiap tahapan adalah unik bagi mereka, dan bahkan hal ini akan berubah tergantung pada mood mereka dan bersama siapa mereka.

Bangkitnya gairah dapat disertai oleh respon-respon phisik dan mental dan atau rangsangan phisik:

  • Dimulai dengan pelumasan vagina, dalam 10- 30 detik.
  • 2/3 bagian dalam vagina membesar.
  • Uterus (rahim) dan cervix ( mulut rahim ) tertarik ke atas.
  • Labia majora menipis dan berpisah.
  • Ukuran labia minora meningkat.
  • Ukuran clitoris (kelentit) membesar.
  • Puting susu menjadi tegak sebagai akibat dari kontraksi-kontraksi otot-otot.
  • Saat berada pada gairah puncak, ukuran payudara dapat membesar.

Seperti yang disebutkan di atas, pelumasan vagina sebagai akibat dari vasocongestin pada dinding vagina. Cairan lembab “merembes” dari dinding vagina sebagai akibat meningkatnya darah yang terdorong ke sana. Proses ini disebut “Transudation”. Tetesan kecil dari cairan lembab terbentuk di dalam vagina sebagai akibat dari rembesan ini. Tetes-tetes cairan ini terkumpul bersama-sama dan mengalir keluar dari vagina, menyebabkan vulva menjadi lembab. Banyaknya, ketebalan, dan bau pelumas vagina wanita bervariasi di antara wanita satu dengan yang lainnya, dan dengan wanita yang sama tergantung pada banyak faktor, termasuk kondisi menstruasinya, dan apa yang telah dia makan. Adanya pelumasan vagina tidak menandakan bahwa seorang wanita betul-betul siap untuk melakukan hubungan intim, juga bukan berarti tidak adanya pelumasan menandakan dia tidak bergairah seksual. Beberapa wanita menghasilkan sedikit cairan lembab dan memerlukan penggunaan pelumas berbahan dasar air, seperti Jelly K-Y. (Penggunaan pelumas dengan bahan dasar petroleum bisa mengakibatkan infeksi vagina). Sementara hal itu sangat normal atau bersifat sementara, jika anda mengalami masalah dengan kekeringan vagina selama hubungan intim, periksalah ke dokter anda. Wanita yang lainnya menghasilkan begitu banyak cairan lembab sehingga mereka membasahi semuanya, yang mana dapat memalukan pada saat itu terjadi di tempat umum. Hal ini juga normal, dan ini hanya merupakan akibat dari berbagai variasi dalam tubuh wanita.

Selama tahap stabil seorang wanita dapat mengalami:

  • Ditandai dengan peningkatan ketegangan seksual.
  • Peningkatan vasocongestion dalam vagina disebabkan 1/3 dari bagian luar vagina membengkak, menyebabkan ukuran lubang vagina menurun mungkin 30%.
  • 2/3 bagian dalam dari vagina menggembung. Seorang wanita bisa mengalami hasrat yang kuat untuk dipenuhi, rasa sakit pada vagina.
  • Jumlah pelumasan vagina bisa menurun selama tahap ini, khususnya jika diperpanjang.
  • Clitoris (kelentit) menjadi ereksi secara meningkat, kelenjar bergerak ke arah tulang panggul, menjadi lebih tersembunyi oleh bagian tudungnya.
  • Labia minora sangat meningkat ketebalannya, sekitar 2-3 kali.
  • Peningkatan ukuran labia bagian dalam bisa memisahkan labia bagian luar mengakibatkan lubang vagina menjadi lebih menonjol.
  • Warna labia minora berubah dari merah muda menjadi merah bagi wanita yang belum melahirkan, dari merah terang menjadi merah gelap pada wanita yang telah melahirkan.
  • Warna yang sebenarnya bisa bervariasi, tetapi tidak ditandai perubahan warna.
  • Areola, daerah berwarna disekeliling puting susu menjadi membengkak.
  • Payudara, meningkat ukurannya 20-25% bagi wanita yang belum menyusui bayi, bagi wanita yang telah menyusui, kurang atau tidak ada peningkatan ukuran.
  • 50% -70% wanita mengalami “gejolak seks” pada dada mereka dan daerah tubuh lainnya akibat dari meningkatnya aliran darah dekat permukaan kulit.
  • Detak jantung meningkat, mungkin berdebar dengan jelas.
  • Adanya suatu tanda peningkatan dalam besarnya tegangan seksual pada paha dan pantat.


Tubuh seorang wanita sekarang secara penuh siap untuk melakukan hubungan intim melalui vagina.

Master dan Johnson melaporkan mereka tidak pernah melihat seorang wanita mengalami orgasme yang awalnya tidak mengalami perubahan yang dramatis dalam warna labial jika seorang wanita betul-betul mengalami prubahan warna ini, dia kemungkinan lebih daripada mengalami orgasme.

Jika anda perhatikan pada seluruh perubahan phisik pada organ-organ seksual bagian dalam dan bagian luar, anda bisa melihat bahwa para wanita tidak sepenuhnya menyiapkan diri untuk berhubungan intim sampai terlambat dalam tahap stabil. Tubuh seorang wanita mengisyaratkan kesiapannya dengan cara membuka vulvanya, memperlihatkan lubang vaginanya. Kelembaban vagina ini sendiri tidak menandakan kesiapan. Ini mungkin menandakan bahwa para wanita perlu memperpanjang ritual kencan sebelum sampai pada hubungan intim melalui vagina

Selama tahap orgasmik seorang wanita dapat mengalami:

  • Kontraksi otot berirama terjadi di bagian 1/3 terluar dari vagina, uterus (rahim), dan anus. Kontraksi otot yang pertama adalah sangat kuat, dan terjadi dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat dari ada 1 detik (0,8 detik). Ketika orgasme terus berlanjut, kontraksi menjadi kurang kuat dan terjadi pada kecepatan yang lebih jarang.
  • Sebuah orgasme yang ringan bisa memiliki 3-5 kontraksi, orgasme yang kuat memiliki 10–15 kontraksi.
  • “Gejolak seks” terjadi bahkan lebih jelas dan menutupi bagian tubuh yang lebih besar.
  • Otot-otot diseluruh tubuh berkontraksi selama orgasme, bukan hanya yang berada di daerah pelvic (panggul).
  • Orgasme juga berperan dalam otak, sebagaimana ditunjukkan dari oleh pengontrolan gelombang otak.
  • Beberapa wanita akan mengeluarkan atau menyemprotkan cairan dari urethra mereka selama orgasme.

Hal ini sering sekali disebut ejakulasi wanita. Sementara para pengamat masih mencari tahu apakah yang dikeluarkan itu merupakan urine atau ejakulasi wanita, sumber cairan tersebut tidaklah sangat penting, para wanita seringkali dilaporkan mengalami orgasme yang sangat kuat ketika hal itu terjadi. Itu semua betul-betul merupakan cara-cara, kesenangan wanita. Tidak seorang pun mempertanyakan ejakulasi pria, bahkan jika itu begitu kotor berbau.
Myotonia jelas berubah diseluruh tubuh, khususnya dalam wajah, tangan, dan kaki. Ekpresi muka seorang wanita menandakan bahwa dia merasakan sakit saat dia sedang mengalami orgasme yang menyenangkan.
Pada puncak orgasme seluruh tubuh menjadi kaku selama sesaat.
Para wanita yang tidak pernah mengalami orgasme, dan para wanita yang tidak yakin jika mereka telah mengalaminya seringkali bertanya, “orgasme itu seperti apa?” Hal ini sulit, bukan tidak mungkin, pertanyaan untuk dijawab. Coba bayangkan anda mencoba menerangkan pada seorang seperti apa orgasme itu dengan bersin atau menganga. Bukanlah hal yang mudah untuk melakukan bagaimana perasaan kita dan otak mengartikan rangsangan phisik adalah subjektif, hal ini semata-mata bergantung pada pandangan setiap individu. Sementara kita bisa mengukur rangsangn phisik, kita tidak bisa mengukur bagaimana seseorang merasakannya. Bahkan jika seorang wanita dihubungkan dengan peralatan kontrol saat dia mengalami 15 kontraksi orgasmik yang hebat di atas 10 detik setiap periode waktunya, bagaimana kita mengetahui dia mengalaminya lebih kuat daripada wanita lainnya yang hanya mengalami 5 kontraksi orgasme dari 4 detik terakhir? Wanita yang mengalami orgasme 10 detik ingin tahu mengapa orgasmenya begitu lemah! Jika seorang wanita telah mengalami beberapa bentuk kerusakan syaraf, dia menjadi tidak dapat mengatakan jika dia mengalami orgasme atau tidak.

Berikut ini adalah deskripsi (gambaran) dari Masters dan Johnson tentang orgasme wanita: “Para wanita seringkali menggambarkan sensasi sebuah orgasme pada mulanya dengan perasaan tegang sesaat, yang dengan cepat diikuti oleh sebuah perasaan menyenangkan yang intens (hebat) yang biasanya dimulai pada clitoris (kelentit) dan dengan cepat menyebarkan diseluruh panggul. Sensasi phisik dari alat kelamin seringkali digambarkan sebagai kehangatan, menggairahkan atau menghebohkan, dan hal ini biasanya kontraksi otot-otot di dalam vagina mereka atau daerah panggul bawah, seringkali digambarkan sebagai “denyutan pada panggul.””

Sementara itu semua orgasme secara organis adalah sama, bervariasi hanya dalam kekuatan dan lamanya, seorang wanita tidak mengalami sebuah orgasme selama menstruasi biasanya sama sekali berbeda daripada bagaimana dia mengalaminya selama melakukan seks dengan pasangan. Kenyataannya, para wanita seringkali melaporkan orgasme mereka yang paling “memuaskan” terjadi selama mastrubasi, kemungkinan disebabkan karena mereka merupakan pusat perhatian, dan tidak mengkhawatirkan tentang atau dibingungkan oleh pasangannya. Seorang wanita mengalami sebuah orgasme sama sekali berbeda jika vaginanya kosong daripada ketika penis atau tangan dimasukkan. Dia menjadi lebih sadar terhadap kontraksi vagina ketika vaginanya memiliki sesuatu yang mengempit, atau saat vaginanya kosong dan kontraksi sendiri. Para wanita mengalami orgasme di seluruh tubuh, orgasme clitoral, orgasme vagina, dan orgasme uterine. Sementara media elektronik dan mengatakan bahwa semuanya adalah sama, para wanita akan meminta untuk dibedakan.
Master dan Johnson, dan yang lainnya, merasa semua wanita yang sehat mampu mengalami orgasme ketika mereka sedang dirangsang dengan hanya melalui hubungan intim lewat vagina itu sendiri. Ketika proses pemasukkan penis akan menekan dan menarik labia dalam, mengakibatkan adanya rangsangan tidak langsung pada clitoris (kelentit), para ahli seks yang lainnya tidak setuju dengan mereka. Sementara secara teknik hal ini mungkin, rupanya secara prakteknya hal tersebut mustahil.

Jika kebiasaan mastrubasi wanita merupakan petunjuk, perangsangan vagina kemungkinannya kurang menghasilkan orgasme daripada aktivitas-aktivitas yang merangsang clitorisnya secara langsung. 90% wanita yang mastrubasi melakukannya dengan cara merangsang clitoris mereka. Hanya 10% wanita yang merangsang vagina mereka selama mastrubasi, dan bahkan mereka biasanya merangsang clitoris mereka pada saat yang sama. Saat seorang wanita mastrubasi, dia dijamin hampir orgasme. Bahkan jika clitoris seorang wanita bukan merupakan organ sensor seksnya yang utama, kebiasaan itu sendiri memerintahkan bahwa dia paling orgasmik dari perangsangan clitoral, bukan perangsangan melalui vagina. Apakah pantas untuk mempercayai para wanita mastrubasi dengan cara apapun selain daripada cara yang bekerja paling baik?

Seperti yang saya sebutkan di atas, tubuh seorang wanita tidak sepenuhnya siap untuk berhubungan intim sampai dia berada pada gairah puncak, dan pada tahap stabil. Jika seorang wanita berada dalam gairah yang memuncak kemudian kelihatannya memungkinkan perangsangan tidak langsung terhadap clitorisnya, digabungkan dengan emosional yang kuat diantara seorang wanita dan pasangannya selama hubungan intim, rangsangan psikologis itu sendiri bisa menghasilkan orgasme, jika dia dalam gairah yang memuncak. Hal yang sama tidak bisa dikatakan tentang seorang wanita yang mencoba keluar dari tingkat gairah seksual yang rendah, segala cara untuk orgasme dengan cara-cara rangsangan clitoral dan vagina dengan tidak langusung. Jika vagina seorang wanita mati rasa terhadap pemasukkan penis dia menemukan bahwa rangsangan secara tak langsung terhadap clitorisnya itu sendiri tidak cukup mendorongnya melalui ambang orgasme bahkan jika dia dalam gairah yang memuncak. Layaknya mengharapkan para wanita memerlukan rangsangan clitoral secara langsung untuk mempersiapkan mereka dalam berhubungan intim bahkan jika mereka tidak memerlukannya selama hubungan intim melalui vagina untuk mencapai orgasme.

Selama tahap resolusi seorang wanita dapat mengalami:

  • Jika rangsangan seksual berlanjut, seorang wanita mengalami satu atau lebih orgasme tambahan.
  • Vagina, lubang vagina, kembali ke kondisi normal mereka yang relaks.
    Payudara, labia, clitoris, dan uterus (rahim) kembali ke ukuran, posisi dan warna normalnya.
  • Clitoris dan puting susu menjadi begitu sensitif di mana setiap rangsang menjadi tidak nyaman.
  • “Gelora sex” menghilang
  • Adanya peluh yang banyak dan napas menjadi sesak.
  • Jantung berdenyut dengan cepat.

Jika orgasme tidak terjadi, seorang wanita tetap mengalami sebagian besar dari apa yang disebutkan di atas, tetapi pada kecepatan jauh lebih lambat. Darah terjebak dalam organ bagian pinggul, tidak disebarkan oleh kontraksi-kontraksi otot orgasmik, menyebabkan suatu perasaan berat dan ketidaknyamanan pada pinggul.
Jika seorang wanita mengalami satu orgasme, dia biasanya bisa mengalami lebih banyak lagi dalam satu tahapan, sepanjang rangsangan cukup berlangsung terus menerus. Beberapa wanita akan mengalami lebih dari satu orgasme sesaat setelah orgasme sebelumnya. Praktek rupanya membuat hal ini lebih mustahil. Clitoris menjadi sangat sensitif setelah orgasme yang pertama, membutuhkan sentuhan yang sangat lembut atau sentuhan tidak langsung. Seorang wanita hanya perlu memberikan suatu cara kecil keluar dari titik orgasme sebelum dia bisa mengalami orgasme berikutnya. Dalam kasus ini, mengambil nafas panjang bisa membantu seorang wanita pulih lebih cepat, memudahkannya untuk bergerak ke orgasme berikutnya. Sebagian besar orgasme yang berulang terjadi selama masturbasi karena tidak ada atau tidak seorang pun yang mengalihkan wanita dari kesenangannya, dan vibrator lebih mungkin untuk digunakan. Vibrator listrik tidak akan lelah, tidak seperti tangan wanita itu sendiri, atau tangan pasangannya. Pasangan seorang pria yang mempunyai pengalaman orgasme mendapati dirinya tidak mampu meneruskan rangsangan terhadap pasangannya. Jika seorang pasangan ingin membawa pasangan wanita mereka ke arah orgasme yang berulang-ulang mereka mungkin harus melalui kesenangan mereka sendiri, setidaknya sementara saja.

Apakah orgasme perlu bagi kebahagiaan seksual wanita? Sementara hal ini betul bahwa terdapat jutaan wanita yang telah hidup dengan bahagia dan mengisi hidupnya tanpa pernah mengalami orgasme, kehidupan mereka mungkin akan menjadi lebih nikmat jika mereka mengalaminya. Orgasme merupakan fungsi tubuh yang normal. Jika seorang wanita tidak mengalami orgasme, dia menemukan dirinya merasa sangat tidak nyaman setelah melakukan seks, karena darah mengalir pada panggulnya. Beberapa melaporkan, para wanita mengalami rasa sakit pada belakang dan masalah kesehatan lainnya sebagai akibat dari tidak terjadinya pelepasan ketegangan seksual ini. Para dokter dulunya menggunakan vibrator untuk memberikan orgasme pada pasien wanitanya sebagai perawatan masalah kesehatan wanita. Sementara orgasme tidak perlu bagi kebahagiaan wanita, tapi ini membuat hidup lebih nikmat.

Bagi para wanita yang mengalami pre-orgasmik, dan bagi yang mengalami orgasme dengan kesulitan besar, mencapai suatu keseimbangan antara hasrat orgasme mereka untuk orgasme dan kebahagiaan seksual mereka bisa menjadi suatu tantangan. Marilah hadapi, terdapat banyak tekanan sosial pada wanita untuk mengalami orgasme akhir-akhir ini. Media massa penuh dengan referensi-referensi terhadap kenikmatan orgasme. Para wanita ingin mengalami orgasme tidak hanya untuk keuntungannya sendiri, tetapi untuk membuat pasangan mereka bahagia dan menjadi seperti kawan sebaya mereka. Untuk peningkatan yang pasti, orgasme telah menjadi suatu tugas, melawan kesenangan saja, bagi beberapa wanita. Saat para wanita mencoba dengan begitu gigih untuk mencapai orgasme, seks menjadi tidak menyenangkan dan merupakan kegagalan, bagi mereka dan pasangan mereka. Anda tidak bisa memaksa diri anda, atau pasangan untuk mengalami orgasme. Jika anda menjadi begitu asyik dengan mekanisme orgasme, anda bisa kehilangan keintiman seks.

Biasanya lebih mudah bagi seorang wanita untuk belajar orgasme selama masturbasi daripada bagi seorang wanita untuk mengalami orgasme pertama mereka sebagai hasil dengan pasangan seksnya. Untuk alasan inilah bahwa wanita pre-orgasmik ingin memiliki pasangan seks bagi kesenangan dan keintimannya tanpa mencoba mengalami orgasme, setidaknya sebagian waktunya menyimpan usaha-usaha mereka pada orgasme untuk tahapan mastrubasi, saat mereka sendirian dan dapat berpikir hanya terhadap dirinya sendiri. Para wanita biasanya tidak mampu atau bersedia menjadi cukup egois untuk menjadikan diri mereka pusat perhatian selama seks dengan pasangan. Mereka mencoba untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, tetapi kebutuhan mereka sendiri biasanya terakhir jatuh dengan cara di samping.

Pemalsuan orgasme betul-betul ide yang buruk. Apa yang mulai sebagai suatu cara penyelamatan wajah di depan pasangan baru, dan sebagai cara memberikan pasangan suatu dorongan moral, biasanya berakhir menjadi suatu cara hidup yag permanen. Para wanita cenderung menyalahkan diri mereka sendiri untuk segala sesuatu yang salah dalam suatu hubungan, sehingga ketidakmampuan mereka untuk orgasme adalah kesalahan mereka sendiri, sehingga mereka membayar akibatnya. Para wanita merasa takut mengatakan pada pasangan mereka bahwa mereka telah mengalami orgasme yang dipalsukan karena itu akan mengecewakan pasangan mereka, sehingga mereka tidak melakukannya. Ketika anda mengalami orgasme yang dibuat-buat, dan memutuskan untuk mengatakan pada pasangan anda, anda harus mengakui bukan hanya tidak mengalami orgasme, tetapi anda harus menerima untuk berbaring dengan pasangan anda, menyembunyikan sesuatu darinya, dan membohongi mereka. Para wanita yang mengalami orgasme yang dibuat-buat akan mengalami frustasi oleh ketidakmampuan mereka untuk orgasme. Saat seorang wanita mengalami orgasme, yang murni atau yang dibuat-buat, dia menunjukkan pada pasangannya bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang baik, dan bahwa mereka tidak perlu melakukan yang berbeda di lain waktu. Seorang wanita yang mengalami orgasme yang dibuat-buat mengatakan pada pasangannya bahwa mereka tidak perlu mengganti teknik seksual mereka, yang sama sekali bertolak belakang dari apa yang seharusnya dikatakan padanya.

Penelitian Baru: Majalah Glamour, Oktober 2000
Berdasarkan respon 1500 wanita pada polling online di
Glamour.com
Terhadap respon atas pertanyaan, “Seberapa sering anda mengalami orgasme yang dipalsukan?”

Para wanita merespon:

Saya tidak pernah memalsukannya 45%
Ketika sebagian besar, 55 % dari wanita mengakui melakukan sesuatu yang mereka tidak diharapkan untuk melakukannya, itulah orgasme yang dibuat-buat, ini menunjukkan masalah serius. Dalam kasus ini, masalahnya adalah bahwa masyarakat menuntun para wanita untuk mempercayai bahwa mereka harus selalu mengalami orgasme selama melakukan seks dengan pasangan, dan bahwa terdapat konsekuensi negatif saat mereka tidak mengalaminya. Orgasme tidak lebih dari sebuah orgasme. Orgasme telah menjadi tanda di mana kita mengukur kualitas seksualitas kita dan bahkan masyarakat kita berdiri dalam lingkungan kita. Masyarakat menuntun kita untuk mempercayai wanita “normal” selalu mengalami orgasme, dan “pasangan yang peduli” mereka selalu merangsang mereka untuk orgasme. Kita dulunya mengabaikan orgasme wanita; sekarang kita mungkin terlalu banyak memberikan perhatian terhadap hal tersebut. Ini penting bagi wanita untuk menyadari bahwa ini merupakan masalah sosial, bukan masalah diri pribadi. Tidak ada wanita yang harus mengalami orgasme setiap waktu dia melakukan hubungan seks dengan pasangan atau mastrubasi. Ini hanya cara yang apa adanya. Membuat orgasme semata-mata tujuan utama seks sebenarnya bisa menjadikan seks kurang nikmat dan bahkan membosankan, jika tidak terlalu mengecewakan. Jika anda ingin mengalami kesenangan seksual yang hebat dan panjang, cobalah tidak mengalami orgasme. (blue angel)

Friday, March 25, 2005

Cunnilingus (Seks Oral Pada Organ Wanita)

Cunnilingus kemungkinan merupakan bentuk sangat menyenangkan dari pasangan seks wanita yang melakukan hubungan. Tidak ada sesuatu yang bisa dibandingkan dengan perasaan sebuah lidah yang hangat basah masuk menyelip melalui vulva dan kelentit wanita. Kecuali mastrubasi, oral seks kemungkinan menyebabkan lebih banyak wanita mengalami orgasme daripada praktek seksual lainnya.

Gadis-gadis muda diharapkan menjadi sangat rapi dan bersih. Laki-laki bisa pergi keluar dan menjadi kotor tetapi gadis-gadis harus menjaga pakaian dan tubuh mereka tetap bersih. Gadis-gadis diajarkan untuk selalu terlihat menarik dan berbau harum. Hal ini kurang benar dibandingkan 20 tahun yang lalu, tetapi masih terdapat banyak wanita yang merasa harus tetap bersih dan bebas dari keringst bahkan saat melakukan dalam aktifitas fisik yang beratur. Puncak dari hal ini, terdapat banyak noda yang negatif menempal pada “kesehatan feminin“. Khususnya di USA, iklan produk kesehatan pribadi telah membimbing orang untuk mempercayai berbagai bau atau cairan yang organik dari tubuh manusia adalah buruk; hal ini tidak benar.

Praktek-praktek dan kepercayaan-kepercayaan ini menciptakan suatu penghalang untuk oral seks bagi banyak wanita sebagaimana alat kelamin mereka menghasilkan pelembab dan pancaran bau tersendiri. Ini tidak mengejutkan bahwa banyak wanita merasa mereka mempunyai alat kelamin yang kotor dan bau di mana kenyataannya mereka menpunyai alat kelamin yang sangat normal dan sehat.

Jika seorang wanita mengizinkan rangsangan oral pada alat kelaminnya, pertama-tama dia harus menerima fungsi-fungsi normal tubuhnya. Vulva (kemaluan) nya adalah lembab karena vagina dan vulvanya secara terus menerus membersihkan diri mereka sendiri. Dimulai pada masa puber, vagina membersihkan dirinya dengan menghasilkan cairan jernih sampai keputih-putihan mempunyai kandungan air sampai perekat. Cairan asam ini menjaga bakteri-bakteri buruk dalam pengawasan untuk membantu mencegah infeksi. Seorang wanita biasa menjadi bergairah seksual dan mengalami peningkatan cairan lembab vagina tanpa mengetahui bahwa dia sedang bergairah, hanya merasa basah. Sebagai tambahan, wanita menghasilkan bau mereka sendiri, sebuah tanda kimia yang menandakan tidak hanya siapa mereka sebagai individu tetapi juga menentukan arus reproduksi dan seksual mereka. Selama hidung-hidung kita kehilangan kemampuan untuk mendeteksi bau-bau ini pada jarak yang sangat jauh, saya telah membaca bahwa pria menjadi bergairah seksual ketika memperhatikan pada hal tersebut. Pada kenyataannya, vulva yang “bersih“ adalah yang tidak sehat, vulva yang basah dengan aromanya sendiri adalah yang sehat.

Ada saat dimana vulva berbau atau terasa tidak menyenangkan. Hal ini terjadi saat cairan lembab yang normal dari vagina terkumpul dalam lipatan vulva. Sebagai akibat sirkulasi udara di sekitar alat kelamin yang sedikit sehingga penguapan cairan lembab tidak terjadi. Sejak bakteri menyukai tempat-tempat basah dan hangat, mereka bisa bereproduksi secara cepat dalam lingkungan tersebut, mengakibatkan bau busuk yang kuat dan mungkin terasa. Bakteri ini yang menyebabkan bau busuk, bukan cairan lembab vagina. Sejak para wanita sekarang pada umumnya menggunakan pakaian yang mencegah sirkulasi yang cukup dari udara sekitar alat kelaminnya dengan air murni sebelum melakukan oral seks. Ini berlaku juga untuk pria. Shower atau mandi dalam persiapan untuk seks seringkali merupakan ide yang bagus, khususnya jika pasangan tidak mandi dalam beberapa jam. Ada pria dan wanita yang menikmati bau yang kuat dari vulva; ini merupakan masalah citarasa dari pribadi.

Jika seorang wanita merasa alat kelaminnya terasa berbau bau busuk, dia harus memberitahu pasangannya tentang apa yang mereka pikir. Mereka bisa menikmati bau di mana dia merasa tidak senang. Jika alat kelamin wanita betul-betul bau tidak menyenangkan, ini bisa menandakan adanya infeksi. Saya telah membaca di mana pasangan wanita bisa tahu bahkan sebelum si wanita mengetahui bahwa dia mengalami infeksi jamur. Jika seorang wanita tahu atau merasa alat kelaminnya mempunyai bau busuk yang kuat atau menjijikkan dia harus mencari petunjuk dokter. Seringkali lelucon tentang ”berbau amis“ bukan merupakan indikasi/ tanda dari vulva yang sehat.
Mungkin cara yang terbaik bagi wanita atau remaja untuk menerima dan belajar bau alat kelaminnya yang secara normal sehat dan terasa adalah dengan mencium dan merasa jari-jarinya selama mastrubasi. Jamur kelamin wanita akan berganti sesuai dengan tahap menstruasinya yang terakhir, tingkat seksualitas atau tergantung pada makanannya. Jika seorang wanita melakukan ini berdasarkan pada keseharian dia akan menjadi sadar akan kesehatan kelaminnya. Jika seorang wanita mengetahui bau dan rasa normalnya, sebuah pemeriksaan yang cepat akan memberitahukan padanya jika dia perlu mandi sebelum melakukan oral seks, atau mencari pengobatan medis.

Sering pasangan menyadari praktek dari memotong atau
mencukur mencukur rambut kemaluan wanita mempermudah cunnilingus. Ada beberapa wanita yang merasakan cunnilingus lebih nikmat dan kebersihan pribadi lebih mudah ketika mereka dicukur bersih. Ada pasangan yang lebih suka rambut kemaluan lebat. Mencukur atau memotong rambut kemaluan adalah masalah pilihan pribadi itu sendiri, bukan merupakan syarat cunnilingus.
Kebalikan dari kepercayaan umum dan banyak harapan wanita, cunnilingus bukan keahlian alami bahwa setiap pria atau lesbian yang dilahirkan bersama-sama. Cunnilingus adalah keahlian yang dipelajari. Jika anda tidak mengambil waktu untuk mengajar atau belajar keahlian ini, anda tidak akan menikmati keuntungan-keuntungannya secara penuh. Setiap wanita berbeda-beda, jadi tidak masalah seberapa baik seseorang dalam memberikan wanita kesenangan oral di masa lalu, mereka tetap perlu kembali belajar teknik mereka jika mereka berganti pasangan. Wanita tidak bisa membandingkan membalas catatan dengan setimpal seperti mereka tidak pernah secara tepat sama dalam kesenangan dan ketidaksenangan. Terdapat alasan-alasan secara fisik dan psikologi bentuk hal ini. Sementara setiap orang akan senang membaca secara mendetail “bagaimana cara membimbing”, tidak ada cara membuat satu cara yang akurat bagi semua wanita. Kebanyakan, hanya satu yang bisa memberikan ide-ide dan petunjuk-petunjuk dasar. Menentukan dan membaca laporan pertama wanita kemungkinan merupakan cara yang terbaik untuk mendapat ide-ide baru tetapi wanita secara individu adalah satu-satunya yang dapat menceritakan pada anda tentang apa itu kenikmatan baginya dan bekerja paling baik.

Komunikasi adalah sangat penting untuk cunnilingus yang menyenangkan, dan seks pada umumnya. Seorang wanita harus membimbing pasangannya dalam cara yang sama sebagaimana dia akan membimbing orang buta mengemudikan mobil di jalanan tengah kota yang sibuk, dengan banyak instruksi yang mendetail dan akurat. Sementara wanita sering rasa tidak nyaman memberikan perintah-perintah seksual dan permintaan, mereka perlu menjadi “pelatih” seksual jika mereka berharap untuk mendapat apa yang mereka inginkan dan butuhkan di tempat tidur. Petunjuk bisa datang dalam bentuk perintah-perintah lisan, suara-suara audio, gerak isyarat tangan, dan gerakan badan, jika sesuatu terasa baik, katakan "ya" jika sesuatu terasa baik, katakan apa yang baik. Selalu menjadi positif. Pegang pasangan anda dengan tangan anda yang akan membimbing mulutnya ke tempat dimana anda menginginkannya. Jika anda ingin mereka pada tempatnya. Lilitkan kaki anda mengelilinginya dan tahan tubuh mereka supaya pada tempatnya. Sementara wanita merasa takut mengejar pasangan dengan menjadi terlalu banyak permintaan di tempat tidur, mereka bisa juga kehilangan pasangan mereka jika secara penuh tidak merespon upaya-upaya pasangannya. Orang-orang yang melakukan cunnilingus harus melihat ke dalam mata pasangan mereka sebagai petunjuk, bertanya padanya (pasangan wanitanya) apakah dia menyukai apa yang sedang dia kerjakan. Para wanita seharusnya bersikap jujur dengan pasangan mereka, tidak pernah berpura-pura senang atau mengalami orgasme.
Sejak cunnilingus atau dapat dilakukan untuk periode waktu yang lama, kedua pasangan perlu menemukan posisi yang nyaman. Bagi beberapa pasangan, oral seks adalah satu-satunya bentuk aktivitas seksual yang mereka lakukan bersama, jadi penemuan posisi yang nyaman adalah sangat penting. Yang terbaik kemungkinan berada dalam di mana penerina berada dalam posisi yang dominan, di mana berlutut atau berbaring melalui pasangannya. Ini memberikan mereka kebebasan bergerak dan kontrol yang besar secara ideal, kedua pasangan secara betul-betul santai selama cunnilingus. Jika satu atau kedua pasangan tidak nyaman, ini menjadi lebih dari sebuah tugas daripada kesenangan. Anda tidak mau orang yang melakukan mulutnya tetap pada vulva pasangannya. Anda tidak ingin penerima menjadi lebih menahan berat badannya sendiri sepanjang waktu. Luangkan waktu untuk mendapatkan posisi yang nyaman sebelum benar-benar memulai melakukan hubungan seks. Kesehatan anda, umur, berat dan fleksibilitas tidak akan memberikan anda apa-apa jika anda lelah atau otot-otot anda menjadi kaku atau sakit.
Beberapa posisi yang dianjurkan :

  • Si penerima ingin berlutut melalui kepala pasangannya, merendahkan vulvanya turun kedalam mulut pasangannya. Dia (si wanita) bisa juga tidak memandang atau menuju kaki pasangannya. Posisi ini bekerja baik akan tergantung pada sudut dari vulvanya,dan sudut dari mulut pasangannya. Anda bisa menempatkan bantal di bawah kepala orang yang melakukan cunnilingus, untuk menaikkan kepalanya ke tingkat vulva si penerima. Anda dapat menempatkan bantal besar yang lembut, atau lipatan yang nyaman di bawah tubuh si penerima sehingga dia bisa menyandarkan beratnya di atasnya selama menjaga pinggulnya tetap terangkat tinggi. Untuk tahap lama anda tidak ingin kalian menjadi aktif menahan bagian dari berat badan sendiri atau pasangan anda.
  • Si penerima juga bisa berbaring di bawah pasangannya yang berbaring atau berlutut di atasnya, kepala ke kaki
  • Si penerima ingin berbaring di atas tempat tidur dengan kaki bagian bawah bergantung di sisi tempat tidur. Pasangannya berlutut di lantai di antara kakinya yang terbuka. Bantal bisa ditempatkan di bawah lutut dan atau dada orang yang berlutut. Si penerima bisa menempatkan bantal di bawah pinggul mereka untuk menaikkan ke tingkat mulut.
  • Beberapa pasangan ingin berbaring di sisi mereka, sisi dengan sisi, kepala sampai kaki. Menempatkan kepala mereka pada masing-masing paha lainnya.
    Pasangan yang lainnya perlu berbaring di lantai pada sisi-sisi mereka, pada sudut yang benar membentuk huruf T, yang melakukan cunnilingus membaringkan kepala mereka pada bagian sebelah dalam paha si penerima. Si penerima perlu menyangga bagian atas mereka, membungkuk, kaki di atas sepasang bantal. Orang yang melakukan cunnilingus bisa juga berbaring di depan atau belakang si penerima.
  • Tentu saja selalu ada cara tradisional di mana si penerima berbaring pada punggungnya dengan kaki terbuka lebar, pasangannya terbaring di antara kaki-kakinya. Bantal bisa ditempatkan di bawah kepala si penerima untuk menaikkan kepalanya sehingga dia bisa melihat pasangannya, atau panggulnya bisa di singkat dengan bantal. Orang yang melakukan cunnilingus bisa juga menyandarkan berat badannya pada bantal jika diperlukan.

Teknik yang dilakukan bervariasi dari pasangan satu dengan lainnya. Kepekaan vulva dan kelentit wanita akan menentukan tipe rangsangan apa yang dia sukai dan lebih banyak diterima. Pada wanita yang menyukai sentuhan lembut pelan, yang lainnya suka sentuhan yang cepat tegas. Struktur alat kelamin wanita akan menentukan apa yang mungkin. Seorang wanita dengan pertumbuhan labia dalam yang baik menyukai diperlakukan dengan menghisapnya, wanita dengan labia dalam yang kecil atau tidak akan dapat mengalami hal ini. Jika wanita dengan kelentit yang tegak keluar atau pertumbuhannya baik, pasangannya akan dapat menghisap seperti penis kecil. Jika wanita mempunyai kelentit kecil atau tersembunyi, pasangannya hanya dapat menghirupnya. Terdapat satu peraturan penting, kecuali anda bermaksud untuk menggodanya, tetap jaga irama anda dan intensitasnya sekali anda mulai bawa dia mendekati sampai mengalami orgasme. Tidak ada yang mengecewakan wanita lebih dari pada selama cunnilingus daripada pasangannya menghentikan irama mereka, atau pergi jauh dari titik, saat mereka diambang orgasme.

Jangan mencari kelentit wanita dengan segera. Jika wanita tidak cukup menggairahkan kelentitnya tidak akan menjadi lebih sensitif atau secara total tidak sensitif terhadap semua bentuk rangsangan. Anda perlu menunggu hormonnya mengalir dan alat genitalnya terisi dengan darah. Buat perjalanan yang lama dan panjang terhadap kelentitnya. Temukan kelentitnya dengan tidak sengaja. Usap, cium, dan jilat paha bagian dalamnya. Secara lembut jilat kemaluannya dan labia terluar. Gunakan waktu anda. Jalankan lidah anda sepanjang rumpun yang tercipta dari permukaan labia bagian luarnya. Masukkan lidah anda di antara labia bagian dalam dan luarnya. Jika mungkin, tarik labia bagian dalamnya ke dalam mulut anda dan hisap mereka, dengan lembut tarik darah ke dalamnya. Jilat daerah di antara labia dalamnya, daerah yang berada di luar vaginanya dan lokasi dari lubang urethal. Jika kelentitnya ditemukan dengan baik, jalankan lidah anda sepanjang rumpun yang memisahkannya dari labia luarnya.
Ketika dia basah dan meminta lebih jauh dengan sangat lembut mulai jilat kelentitnya. Jangan menarik kepala kelentitnya pada saat pertama kali. Berikan dia waktu untuk mencapai gairah puncak. Saat dia terlihat siap untuk “meledak” masukkan kembali kepala kelentitnya dengan jari-jari anda yang berpelumas, atau dia bisa menggunakan miliknya sendiri, dan jilat dan hisap kelenjar klitoralnya yang sensitif. Bersikap lembutlah. Ada wanita yang memerlukan sedikit sentuhan, yang lainnya akan merasa mudah geli dan membutuhkan sentuhan yang tegas tapi lembut. Yang lainnya tetap tidak akan dapat membiarkan rangsangan langsung terhadap kelenjar kelentit mereka. Dengan lembut hisap kelentitnya, dengan lembut tarik lebih banyak darah kedalamnya. Sekali anda menemukan bentuk rangsangan yang merupakan pengalaman untuk orgasme, teruskan rangsangan sepanjang itu menyenangkan bagi anda berdua. Cunnilingus tidak perlu termasuk orgasme, baginya menjadi kesenangan dan kenikmatan.
Jika wanita telah mengetahui apa yang dia sukai, dengar instruksinya. Jika dia tidak pernah mengalami cunnilingus, atau sekurang-kurangnya tahapan yang menyenangkan, praktekkan dengan perlahan-lahan jika diminta. Bahkan pasangan yang cukup cocok antara satu dengan yang lainnya mungkin pada waktu-waktu yang lain mencoba teknik baru. Saat anda yang bereksperimen, cobalah menggerakan lidah anda pada vulvanya dalam setiap cara yang anda pikirkan. Terdapat banyak cara, dan hanya ada satu cara untuk menemukan apa yang sesuai untuknya, coba dan cari kesalahan.

Jika kedua pasangan dalam posisi yang nyaman dan benar-benar santai, anda mungkin tidak dapat melebarkan labia luar wanita untuk mendapatkan kesenangan didalamnya, gunakan tangan anda, jadi anda perlu untuk membenamkan wajah anda didalam vulvanya, menemukan kelentitnya dan labia dalam dengan bibir dan lidah anda. Wanita mungkin dapat bantuan dengan tangannya sendiri, tetapi itu mungkin terlalu melelahkan. Jika kaki wanita dengan nyaman terbuka lebar vulvanya akan terbuka, secara alami dan labia luarnya tertarik saat dia dalam gairah yang memuncak.

Jika lidah anda menjadi lelah, yakinlah untuk menggunakan bibir anda untuk mengusap dan menghisap jaringan lembutnya sebagai alternatif. Jika dengan memanjangkan lidah anda secara penuh, anda tidak terbiasa dengan hal ini, lidah anda akan cepat mejadi lelah, lebih baik membiarkan mulut anda sedekat mungkin ke kelentitnya dan labianya. Gunakan gerakan-gerakan yang pendek dengan lidah anda yang sedikit dipanjangkan.
Seorang wanita mungkin menikmati saat anda memasukkan lidah anda ke dalam vagina dan merangsang dinding vaginanya. Anda mungkin tidak dapat memasukkan lidah anda terlalu jauh, tetapi biasanya jaringan yang paling sensitif berada dekat jalan masuk. Ada wanita yang menikmati saat anda memasukkan jari anda ke dalam vaginanya dan merangsang dinding vagina. Dan mungkin titik G-nya. Beberapa yang lain menikmati saat anda memasukkan jari anda yang berpelumas ke dalam anusnya dan atau mengusap anusnya selama melakukan cunnilingus.
Anda juga bisa menggunakan alat termasuk kelentit, vibrator, butt plug. Wanita mungkin menikmati perasaan menjadi terbuka atau di isi dengan sesuatu selama dirangsang secara oral. Vibrator bisa membuat orgasme menjadi mungkin terjadi selama cunnilingus saat yang lain menjadi tidak mungkin. Sementara vibrator itu sendiri bisa menghasilkan orgasme, kombinasi bisa lebih menyenangkan dan menghasilkan orgasme yang lebih kuat.

Banyak pasangan yang menyukai hubungan dengan posisi yang disebut poisisi "69" atau posisi "Ying/Yang" dalam oral seks. Istilah ini termasuk praktek dimana kedua pasangan dapat melakukan rangsangan oral satu sama lain pada waktu yang bersamaan, berbaring dari kepala sampai kaki. Ada pasangan yang menemukan hal ini menjadi sangat nikmat, memberikan masing-masing gairah seksual dan orgasme. Sedangkan pasangan lainnya menemukan bahwa mereka tidak bisa konsentrasi pada apa yang sedang dilakukan pada pasangan mereka, dan begitu mendapat kesenangan mereka sendiri, mereka menjadi lupa untuk merangsang pasangan mereka. Beberapa yang lainnya menjadi bingung/kacau dengan apa yang sedang dia kerjakan yang dia sendiri tidak bisa mengalami orgasme bagi dirinya sendiri. Jadi sekali lagi, hanya percobaan dan kesalahan yang akan mengatakan pada anda jika teknik ini tidak sesuai untuk anda dan pasangan anda.

Teknik yang Direkomendasikan oleh Seorang Pengunjung
Saya mempunyai teknik untuk cunnilingus yang saya temukan tanpa berdiskusi. Saya berumur 38 tahun dan saya temukan hal ini untuk saya dan pasangan saya posisi yang paling nyaman adalah buat dia (si wanita) berbaring dan pinggulnya dengan kedua kakinya terbuka, dan saya duduk disamping pinggangnya dan bersandar pada pinggulnya dan meletakkan kepala saya diantara kedua kakinya. Cara ini saat dia betul-betul mendorong dan menggerakkan pinggulnya, saya berada diatas pinggulnya dan tetap bisa berhubungan dengan vulvanya dengan demikian tidak kehilangan irama saya.

Selama dalam posisi ini saya memasukkan satu atau dua jari ke dalam vaginanya sepanjang dinding yang sebelah atas (sisi perut) ke arah belakang melewati G-spot, hampir ke leher rahimnya. Terdapat titik tipis lembut sebelum leher rahim yang saya sebut titik OMG (The OH MY GOD SPOT). Ini kadang-kadang memiliki tutup kecil dari kulit atau dari kecil di sana. Saya gelitik titik ini selama saya mengelus kelentitnya. Dengan tangan yang lain saya mencapai dan bermain dengan satu dari buah dada/putingnya. Selalu jaga irama yang sama dengan melakukannya dengan mulut dan kedua tangan. Ini membutuhkan praktek yang sedikit, tetapi hasilnya hebat. Pasangan saya biasanya harus berhenti setelah ½ jam sampai 1 jam karenanya anda juga bisa melingkarkan jari anda disekeliling lubang rahim untuk tidak terlalu merangsang titik OMG.